Saya menganggap hal ini semakin penting. Oleh karena itu, setiap kali
berbelanja atau ingin membeli sesuatu saya lebih memilih brand yang punya
komitmen untuk ramah lingkungan. Saya merasa brand yang paham akan hal ini
adalah brand yang baik, tidak melulu hanya soal profit, mereka juga
memberikan dampak positif ke lingkungan dan masyarakat, atau paling tidak
mengurangi dampak negatif mereka terhadap lingkungan, dan mencoba untuk
lebih sustainable.
Ternyata saya tidak sendirian dalam hal ini. Pengelolaan sampah yang baik
oleh suatu brand jelas mempengaruhi kesetiaan konsumennya. Konsumen saat ini
sudah lebih sadar dan paham akan pentingnya sustainability. Sesuai dengan
prediksi
Sustainable Lifestyles Frontier Group tahun 2013, bahwa konsumen akan menjadi lebih aware terhadap sustainable lifestyle
pada tahun-tahun mendatang. Hal ini menjadi semakin jelas akhir-akhir
ini.
Konsumen cenderung lebih memilih brand yang punya langkah dan manajemen
pengelolaan sampah yang jelas. Survey dari Global Web Index tahun 2020 juga
menyatakan bahwa 82% konsumen memutuskan untuk tidak membeli dari brand
dengan sumber material yang tidak bertanggung jawab. Perilaku konsumen ini
telah berkembang sejak beberapa tahun belakangan dan sepertinya akan terus
meluas dan menjadi hal yang mainstream. Hal ini didukung oleh banyak riset
bahwa konsumen cenderung lebih memilih brand yang sustainable, baik itu
dalam skala B2B maupun individu.
Campaign yang Dilakukan oleh Brand
Brand yang menyadari pentingnya sustainability ini gencar melakukan
campaign yang berhubungan dengan lingkungan. Contoh campaign seperti yang
dilakukan oleh Body Shop misalnya, campaign dengan tagline Bring Back Our
Bottles ini mengajak konsumen untuk mengembalikan kemasan produk yang telah
habis langsung ke outlet. Hal ini tidak hanya memberikan gambaran pada
konsumen bahwa brand ini concern akan hal waste management, juga dapat
meningkatkan kepuasan konsumen. Konsumen merasa telah melakukan hal baik
dengan turut andil dan berkontribusi dalam hal ini, serta berterima kasih
kepada brand yang telah melibatkan mereka. Hal ini membuat para konsumen
merasa spesial.
Kemudian Love Beauty and Planet yang punya beberapa campaign untuk membantu
mereka menjadi brand yang sustainable termasuk Carbon Conscious, Small Acts
of Love for the Planet, dan Clean Oceans.
Lalu ada Starbucks dengan campaign green marketing. Green marketing dari
Starbucks ini terdiri dari lima hal utama yaitu Recycling, Energy, Water,
Green Building, dan Climate Change. Dalam hal Recycling dan Reducing Waste,
Starbucks melakukan pendekatan berupa Recycling in Stores, Greener Cup,
Reusable Cup, dan Composting.
Kedua brand ini telah membuktikan bahwa kemasan ramah lingkungan
berpengaruh baik terhadap loyalitas konsumen mereka. Hal ini jelas
membuktikan bahwa bagaimana brand mengelola sampah mereka sangat berpengaruh
terhadap kesetiaan kosumennya.
Contoh lain adalah yang dilakukan oleh Nike dan Adidas sejak dulu, dengan
mendaur ulang sampah plastik dan menjadikannya bahan untuk produksi jersey,
sepatu, dan peralatan olahraga lainnya. Hal serupa juga dilakukan oleh Aqua
dan H&M yang berkolaborasi dalam campaign bottle2fashion.
Tentu saja yang paling besar di antara mereka adalah Google, yang telah
mencapai status Carbon Neutral sejak 2007 dan optimis menjadi brand yang
“Carbon Free” pada 2030.
Belum lagi brand yang bergerak di bidang FnB dan seluruh campaign yang
dilakukan, mulai dari menggunakan kemasan daur ulang (seperti Starbucks),
sedotan kertas, composting, dll. Di Indonesia, brand yang bergerak dalam
bidang ini mesti diperhatikan, yang mana sampah makanan berkontribusi paling
besar (47,8%) terhadap jumlah sampah yang dihasilkan di Indonesia
berdasarkan data Waste4Change.
Apa itu sustainability?
Sebenarnya makna sustainability sangatlah luas. To put things into
perspective, dalam hal ini dibahas sustainability brands yaitu produk atau
servis yang dibranding untuk memberikan nilai tambah dan memberikan manfaat
untuk lingkungan dan sosial konsumen. Hal ini selain mendukung
keberlanjutan, juga sebagai pembeda antara satu brand dengan brand
lainnya.
Sustainability brands are products and services that are branded to signify a special added value in terms of environmental and social benefits to the customer and thus enable the differentiation from competitors. - Belz & Peattie, 2009
Sustainable brand adalah brand yang dianggap sudah berhasil menerapkan
hal ini. Tidak hanya memberikan value terhadap konsumen, namun juga kepada
lingkungan dan sosial. Hal ini sesuai dengan prinsip tiga pilar
sustainability yang terdiri dari Economic Viability, Social Equity, dan
Environmental Protection.
Bagaimana Cara Menjadi Brand yang Sustainable?
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menjadi brand yang
sustainable adalah dengan melaksanakan waste management, dan hal ini sudah
merupakan kesepatakan bersama bahwa brand yang baik harus punya waste
management yang baik juga. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh brand dalam
rangka menuju sustainability termasuk,
- R3 (Reduce, Reuse, Recycle)
- Melaksanakan sustainable practices
- Mengadopsi konsep-konsep ramah lingkungan
- Mendapatkan sertifikasi yang mendukung untuk meningkatkan brand trust
- Bekerja sama dalam hal waste management dan memanfaatkan produk dari perusahaan pengelolaan sampah
- Berkolaborasi dengan brand yang punya approach serupa
- Melakukan campaign yang menyerukan sustainability
- Melibatkan konsumen dalam berbagai event peduli lingkungan
Peran Konsumen dalam Menjadikan Brand Sustainable
Apa yang dapat konsumen lakukan dalam mendukung brand dalam hal waste
management dan mencapai target sustainable?
- Mengkonsumsi produk buatan lokal
- Menggunakan barang hasil daur ulang
- Mendukung brand dalam langkah mereka agar menjadi lebih sustainable
- Menghindari konsumsi produk dari brand yang tidak environmentally friendly
- Mendorong brand agar lebih akuntabel dalam waste management mereka
- Menikmati produk berkualitas dan ramah lingkungan
- Jangan lupa serukan di media sosial dan jadilah brand evangelist (seperti saya)
Jika brand dan konsumen sama-sama melaksanakan hal ini, jelas akan
terbentuk trust yang baik antara brand dan kosumennya. Hal ini juga jadi
branding yang baik bagi brand yang melaksanakannya. Jelas sekali pengelolaan
sampah sebuah brand sangat berpengaruh pada kesetiaan konsumen.
Waste4Change
Terkait dengan semua itu, saya punya nama suatu entity yang dapat
memberikan solusi akan hal ini, namanya Waste4Change. Kali pertama saya
bertemu dengan mereka adalah ketika mengikuti Paragon Innovation Summit 2.0
bulan lalu dan kesan pertama saya adalah, “Man, they're awesome!”.
Waste4Change adalah perusahaan pengelola sampah yang bertanggung jawab,
penyedia layanan
Waste Management Indonesia. Mengusung tagline Bijak Kelola Sampah, Waste4Change telah berkolaborasi
dengan berbagai brand besar.
Waste4Change hadir dengan membawa solusi. Produk dan layanan Waste4Change
sangat dapat diaplikasikan oleh brand untuk menjadi lebih sustainable. Salah
satu layanan unggulan Waste4Change berupa Responsible Waste Management yang
termasuk dalam Waste Collection Services telah hadir di 10 kota di
Indonesia.
Layanan Waste4Change
Layanan lain dari Waste4Change adalah:
- Extended Producer Responsibility
- Solid Waste Management Research
- Community Development, termasuk 3R School Program
- Training
Untuk konsumen individu, ada yang namanya:
- Recycle with Us, terdiri dari Send Your Waste (prinsipnya mirip dengan BBOB Body Shop) dan Dropbox yang termasuk dalam Personal Waste Management Service.
- Juga ada Home Composting.
Produk Waste4Change
Produk dari Waste4Change juga sangat beragam, mulai dari peralatan
mengompos, produk BSF, dan yang menjadi favorit saya yaitu Custom Waste
Bin.
Melihat berbagai produk dan layanan yang mereka tawarkan membuat saya
excited. Saya sudah lama ingin mengadopsi hidup ramah lingkungan dan
akhir-akhir ini mencoba belajar tentang minimalism. Buat kamu para pemilik
brand maupun individu, let’s be sustainable. Bicara soal brand, saya
pernah menulis
artikel tentang branding.
Buat yang ingin mencoba melangkah ke arah yang sustainable, sangat
disarankan untuk reach out ke Waste4Change. Ada banyak resources dan produk
yang dapat digunakan. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap terkait produk dan layanan mereka,
silakan kunjungi
situs resmi Waste4Change.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Waste4Change
Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021
Penulis: Maulana Sakti
Komentar
Posting Komentar