Panduan Belajar SEO: Roadmap, Cara Belajar, dan Kesalahan Umum

Panduan Belajar SEO Roadmap, Cara Belajar, dan Kesalahan Umum

Saya beberapa kali mendapat pertanyaan yang kurang lebih seperti ini, “Saya lagi belajar SEO nih, Kak. Tapi ya gitu, masih belum tahu roadmap belajarnya. Kira-kira harus mulai dari mana, ya?”

Di artikel ini, akan dibahas sedikit “panduan” belajar SEO yang dirasa sesuai best practice.

Nah, jika mempelajari suatu konsep, sebaiknya punya yang namanya roadmap.

Roadmap adalah daftar rencana yang harus dilakukan untuk mencapai sesuatu beserta timeline-nya.

Sebelum masuk ke roadmap, harus ada strategi.

Strategi adalah kumpulan pilihan yang diambil untuk membuat seseorang berada dalam kondisi yang diinginkan.

Jadi, bisa diasumsikan, strategi seseorang ketika ingin belajar SEO adalah:

  • Jadi paham dan mengerti SEO
  • Bisa berkarier sebagai SEO
  • Bisnisnya maju dengan menjalankan SEO

Saya tidak akan dibahas masing-masing definisi dari strategi dan rencana (planning) di sini, namun, jika kamu ingin mengetahui perbedaannya, silakan cek pembahasan dari Prof. Roger Martin di sini.

Roadmap belajar SEO

Jika kamu mengikuti bootcamp tentang digital marketing dan SEO, kamu bahkan tidak perlu repot dengan merancang roadmap belajar.

Biasanya, bootcamp dan penyedia program pelatihan sudah membuat kurikulumnya.

Ini satu hal yang bisa dilakukan, mengikuti kurikulum bootcamp.

Beberapa bootcamp yang saya pribadi rekomendasikan adalah:

Jika memilih untuk belajar otodidak, mempunyai roadmap belajar adalah salah satu hal yang pailng penting.

Selain dua bootcamp tadi, salah satu roadmap belajar SEO yang populer adalah roadmap buatan Aleyda Solis (Founder dan SEO Consultant Orainti) di learningseo.io.

Mampu menguasai empat poin teratas dari seluruh roadmap tersebut rasanya sudah cukup untuk bisa berkontribusi di suatu perusahaan sebagai entry-level SEO.

Kamu juga bisa cek SEO Starter Guide dari Google Search Central.

Untuk versi yang lebih “bersahabat”, berikut roadmap belajar SEO versi Maulana Sakti:

Fundamental SEO

  • How search engine works
  • What is SEO?
  • Keyword research
  • Competition research
  • SEO documentation
  • SEO analytics

Technical SEO

  • SEO audit
  • Crawling
  • Indexing
  • Internal linking
  • Mobile-friendliness
  • Page experience
  • Core Web Vitals
  • JavaScript SEO

On-page SEO

  • Topic clustering
  • URL structure
  • E-E-A-T
  • Image optimization
  • Video optimization
  • Structured data
  • Metadata
  • Open Graph
  • Content writing
  • Content marketing

Off-page SEO

  • Digital PR
  • Outreach
  • Backlink

Setelah tahu roadmap-nya, pertanyaan selanjutnya adalah, di mana bisa belajar hal-hal ini?

Kamu bisa mulai dengan cek artikel rekomendasi tempat belajar SEO.

Di sana, kamu akan menemukan resource untuk belajar seluruh hal yang terdapat di roadmap ini, mulai dari blog, tutorial, sampai dengan course.

Selain itu, untuk membantu memulai, cek juga resource belajar lainnya.

Roadmap ini hanya berupa list hal-hal apa saja yang kiranya harus dikuasai saat ingin belajar SEO.

Ke depan, saya akan mengkurasi sumber belajar, link, dan resource untuk masing-masing poin di atas–semoga 😅

Rekomendasi cara belajar SEO

Belajar SEO adalah maraton, dan SEO is a never ending journey–SEO akan selalu update meskipun prinsip-prinsip dasarnya masih akan tetap sama.

Saat belajar SEO, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.

Pahami fundamental SEO

SEO adalah proses, dan untuk memahami proses ini wajib paham dasar-dasarnya, mulai dari bagaimana search engine bekerja, proses suatu halaman bisa muncul di SERP, intent dari user, dll.

Itulah kenapa hal pertama yang di-list di roadmap di atas adalah fundamental SEO.

Pahami dasarnya, dan besar kemungkinan kamu akan terhindar dari jargon-jargon atau teknik-teknik SEO yang overpromising, tidak make sense, dan bisa dibilang bukan best practice–cukup banyak bullshit tentang SEO di internet, jadi berhati-hatilah.

Pelajari best practices

Pelajari use case SEO, cek beberapa blog ini untuk belajar bagaimana SEO dimanfaatkan untuk meningkatkan performa bisnis:

Jangan sungkan untuk bertanya dengan praktisi SEO yang terbukti berhasil dalam melaksanakan SEO campaign-nya.

Pelajari apa yang mereka lakukan dan tes di campaign SEO-mu sendiri.

Kuasai popular tools

Ketika menjalankan SEO, kamu akan berkutat dengan banyak data dan tools. Oleh karena itu, wajib untuk tahu at least tools yang populer digunakan sehari-hari oleh para praktisi SEO.

Berdasarkan studi dari Ahrefs, 86,6% hiring manager akan melihat experience kandidat SEO mereka terhadap beberapa tools yang populer, yaitu:

  • Google Search Console
  • Ahrefs
  • Google Analytics
  • Screaming Frog

Tidak ada salahnya untuk menguasai tools SEO lain di luar keempat tools ini.

Kamu bisa mulai dari:

  • Google Lighthouse
  • Google Data Studio
  • Google Keyword Planner
  • AlsoAsked
  • PageSpeed Insights
  • SEO browser extensions (SEO Meta in 1 Click, SEOquake, dll.)
  • Google Workspace (Spreadsheet, Docs, Slides, dll.)
  • Microsoft Office (Excel, Word, dll.)
  • Project management tools (Trello, ClickUp, Slack, dll.)
  • Enterprise SEO tools (Moz Pro, Botify, dll.)

Pastinya kamu tidak akan menggunakan semua SEO tools ini secara bersamaan setiap hari.

Jadi, pilih yang menurutmu paling essential dan paling membantu pekerjaan, karena pada dasarnya tools adalah tools (untuk mempermudah pekerjaan).

Set up website pribadi

Lakukan A/B testing, praktikkan ilmu yang sudah dipelajari.

Dengan set up website sendiri dan mempraktikkan SEO di sana, kamu akan lebih banyak belajar daripada jika hanya belajar lewat membaca dan menonton video.

Eksekusi SEO campaign-mu sedini mungkin, praktik, dan belajar dari sana.

Harus selalu up to date

SEO itu dinamis, dengan segala algorithm updates, policy updates, kemajuan di bidang web development, AI (Artificial Intelligence), trend baru, dan intent user yang terus berganti, praktisi SEO wajib meng-update ilmu mereka setiap hari.

Cara-cara dan teknik SEO yang dulu berhasil mungkin tidak lagi berhasil jika dilakukan saat ini.

Google menjadi semakin “pintar”, begitu juga seharusnya para praktisi SEO.

Pahami channel lain selain SEO

SEO bukan satu-satunya channel marketing, dan bisnis juga tidak selalu hanya butuh dan cukup dengan SEO.

Dengan semakin kompleksnya customer journey, messy middle, dll., setiap praktisi SEO paling tidak harus mengerti channel digital marketing lain dan bagaimana SEO dan channel-channel lain ini bisa saling membantu menyediakan user experience dan customer journey yang baik.

Jangan lupa sharing

Hal yang tidak bisa diskip adalah jangan lupa sharing dan bertanya.

Join komunitas untuk menerima dan membagikan ilmu dan update tentang SEO.

Berikut rekomendasi komunitas SEO yang oke:

Kesalahan umum saat belajar SEO

Setelah kita membahas rekomendasi cara belajar SEO, saya ingin mengingatkan buat siapa pun yang baru mulai belajar SEO agar menghindari hal-hal berikut.

Fokus pada ranking dan individual keyword

SEO bukan hanya soal rangking, dan juga bukan soal membuat artikel untuk masing-masing individual keyword.

Pastikan untuk memahami Search Quality Raters Guidelines dan membangun brand lewat SEO.

Hal ini bisa dilakukan dengan fokus membahas topik-topik yang relevan dengan bisnis atau brand yang dioptimasi SEO-nya.

Cek YouTube Search Agency untuk belajar lebih lanjut tentang topic clustering dan content amplification.

Tidak mengerti business value dari SEO

Linear dengan poin sebelumnya, SEO bukan sekadar rangking.

SEO mampu meningkatkan revenue bisnis, jadi digital channel yang menghasilkan ROI berkali-kali lipat, meningkatkan brand value, dll.

SEO mampu membantu bisnis untuk menjawab keraguan calon customer dan memudahkan mereka melakukan purchase.

Pastikan kamu paham menggunakan SEO sebagai revenue driver.

Tidak punya goal dan strategi

Idealnya, setiap pekerjaan SEO harus terukur.

Mulai dari goals, apa yang akan dilakukan, day-to-day executions, dan results yang diharapkan.

Berdasarkan pernyataan Ridho Putradi S’Gara (Om Idho; Founder dan CEO Search Agency), tidak punya goal dan strategi dalam menjalankan SEO akan membuat kamu bingung untuk menentukan akan mengerjakan apa setiap harinya.

Pekerjaan yang tidak terstruktur akan sulit dilakukan perbaikan dan penilaian impact-nya.

Saya merekomendasikan untuk menyimak penjelasan dari Ridho Putradi S’Gara dalam Fundamental SEO Sharing Session di YouTube dan harusnya ketiga pertanyaan ini akan dengan baik terjawab.

Tidak A/B testing

Setiap praktisi SEO akan punya cara kerja mereka masing-masing, dan meskipun pada dasarnya SEO yang sesuai Google Search Central adalah sama, tetap akan ada perbedaan di level eksekusi tertentu pada masing-masing campaign atau pekerjaan SEO yang dilakukan.

Beberapa framework SEO yang dilakukan oleh praktisi lain mungkin tidak akan 100% sama hasilnya saat diterapkan di campaign SEO kamu.

Banyak faktor yang mempengaruhi ini, hal yang terpenting adalah (lagi-lagi) pahami fundamental-nya dan lakukan testing.

Masing-masing praktisi SEO mungkin punya eksekusi dan workflow yang sedikit berbeda dan itu normal.

Mengimani suatu konsep tanpa paham fundamentalnya

Termasuk jika belajar dari blog ini.

Jangan langsung percaya 100%, pastikan lakukan due diligence, dan tes sendiri konsep yang diajarkan.

Selalu kembali pada dokumentasi resmi SEO dan jangan lupa untuk berdiskusi dengan praktisi SEO yang berhasil dengan SEO mereka.


Demikian sedikit panduan belajar SEO.

Buat kamu yang ingin belajar SEO, sudah tidak perlu bingung lagi mau mulai belajar apa dan dari mana kan?

Subscribe newsletter blog ini untuk mendapatkan update terbaru tentang konten-konten seputar SEO, SEM, dan content marketing lainnya!

Komentar