Tanggal 6 Februari lalu saya melaksanakan UKAI (Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia) di CBT Center FK USU. Hari ini saya sedang ada waktu untuk menulis, jadi saya akan tuliskan pengalaman UKAI saya.
Sehari pasca UKAI, tentu saja saya merasa lega. Saya sudah hampir menyelesaikan pendidikan apoteker, hanya tinggal beberapa tahapan lagi termasuk sumpah apoteker, wisuda, dan mengamalkan Nine-Star Pharmacist.
Namun, hari kedua, ketiga, dan seterusnya saya merasa cemas. Ini berlanjut seminggu sampai dua minggu setelahnya.
Perkiraan nilai yang saya peroleh antara 60-80. Sangat luas rangenya karena saya merasa setidak beruntungnya saya, paling tidak saya yakin saya dapat menjawab lebih dari NBL UKAI sebelumnya.
Saya merasa sudah memberikan yang terbaik ketika ujian, jadi tidak ada yang bisa dilakukan lagi selain berharap dan berdo’a untuk hasil terbaik. Saya juga meminta do’a dari kedua orang tua sebelum dan pasca UKAI.
Dua minggu setelah pelaksanaan UKAI, tepatnya tanggal 22 Februari, saya dinyatakan lulus dengan perolehan nilai... Perasaan cemas berganti dengan rasa lega.
Pelaksanaan UKAI
UKAI adalah salah satu syarat wajib dan sebagai exit exam bagi calon apoteker untuk bisa menjadi apoteker. UKAI diselenggarakan tiap semester.
Pelaksanaan ujiannya terdiri dari beberapa sesi tergantung jumlah peserta yang ditangai CBT Center setempat dengan perharinya terdiri dari 2 sesi, pukul 08.00 dan pukul 13.00.
Dua hari sebelum pelaksanaan ujian, dilaksanakan briefing. Mirip dengan briefing saat Try Out UKAI Nasional. Briefing dilaksanakan secara daring mengingat masih dalam kondisi pandemi dan hal ini wajib diikuti oleh seluruh peserta.
Para peserta wajib melaksanakan swab antigen dan menguploadnya ke sistem dalam rentang waktu 3-1 hari sebelum pelaksanaan ujian. Hal ini karena surat keterangan hasil swab antigen hanya berlaku paling lama 3 hari.
Saya mendapat jadwal ujian pada Sesi I yang dilaksanakan pukul 08.00. Berdasarkan keputusan saat briefing, peserta wajib hadir di CBT Center sejak pukul 06.30.
Kegiatan dimulai dari cuci tangan pakai sabun, pengukuran suhu tubuh, pembagian masker dan sarung tangan.
Lalu peserta masuk ke ruang karantina dan melakukan absensi.
Setelah persiapan ujian selesai, peserta masuk ke ruang ujian, melaksanakan tutorial, do’a bersama, dan mulai melaksanakan ujian.
Seluruh peralatan ditinggalkan di ruang karantina, yang boleh dibawa ke ruang ujian hanya kartu peserta dan kartu identitas.
Ujian dimulai pada pukul 08.00 secara serentak seluruh Indonesia. Total waktu pengerjaan soal adalah 200 menit, ditambah beberapa menit untuk pengisian kuisioner.
Setelah selesai ujian, peserta kembali ke ruang karantina. Peserta Sesi I dipersilakan pulang ketika seluruh peserta Sesi II pada hari itu sudah memasuki ruang karantina yang berbeda.
Secara keseluruhan tingkat kesulitan soal UKAI bagi saya yang jarang belajar dan lebih sering nongkrong virtual dan main game adalah moderate, tidak terlalu sulit namun juga tidak terlalu mudah.
Tips Belajar UKAI
Tips belajar UKAI dari saya adalah,
- Usahakan sudah belajar jauh-jauh hari karena luasnya materi yang harus dikuasai. Belajar dan lakukan persiapan secara konsisten, karena hal yang dilakukan secara konsisten meskipun sedikit lebih baik daripada sistem kebut semalam.
- Jangan gunakan metode belajar orang lain. Temukan metode belajar paling nyaman untukmu.
- Pastikan ilmu yang dipelajari berdasar dan dapat diperoleh referensi serta literaturnya. Karena tidak jarang terjadi perdebatan jawaban saat berdiskusi. Jika punya referensi, akan sangat membantu mengarahkan fokus belajar.
- Pahami dasar materi. Hal ini penting dilakukan agar bagaimana pun bentuk dan jenis soalnya, kamu tetap akan paham dan dapat menjawab karena mengerti dan tidak menghafal jawaban. Ini sesuai dengan yang dituliskan oleh Mas David Christianto Yohanes di Quora, saya juga punya pemikiran sama. Selain membahas soal ketika paham dasar lebih memudahkan, hal ini juga lebih hemat waktu.
- Cek blueprint.
- Perbanyak jam terbang dalam menjawab soal-soal try out.
- Ikut bimbel bisa jadi pilihan, terutama untuk mereka yang kurang hormon motivasi belajar dan harus ada stimulus dari luar diri seperti saya.
- Berdo’a dan lakukan amal baik.
- Kembai ke tips pertama, konsisten belajar.
Tips Melaksanakan UKAI
Tips melaksanakan UKAI dari saya,
- Jaga kesehatan.
- Berdo’a sebelum mulai.
- Tidak sibuk lagi membahas soal ketika H-1 dan saat di ruang karantina. Sejatinya di ruang karantina percakapan harus diminimalkan, dan harus menjaga jarak. Lebih baik waktu menunggu di ruang karantina digunakan untuk singgah ke toilet sebelum memulai ujian.
- Percaya pada diri sendiri. Tidak perlu mengintip ke layar monitor orang lain. Apalagi ketika semua jawabannya hijau (tidak ada pilihan ragu-ragu).
- Duduk tegak. Ini sangat membantu fokus dan merupakan tindakan menyayangi punggung kamu.
- Apapun yang dilakukan selama ujian, ikuti aba-aba panitia.
- Baca soal dengan saksama, pahami maksud dan inti pertanyaan.
- Berdo’a sebelum menyelesaikan sesi jawab soal.
- Give yourself rewards setelah UKAI.
Bagi kamu para calon apoteker yang membaca ini, apapun usahanya, lakukan dengan sebaik mungkin. Usahakan agar selalu positif dan hasil swab negatif.
Komentar
Posting Komentar