Tiga Peran Strategis Pemuda untuk Bantu Putuskan Rantai Penyebaran COVID-19

Tiga peran strategis pemuda untuk bantu putuskan rantai penyebaran COVID-19

Mereka yang sedang dalam masa produktif bekerja dan yang paling aktif menggunakan internet saat ini punya peran penting dalam pemutusan rantai penyebaran COVID-19.

Peran penting ini dapat berupa dengan menyampaikan informasi yang benar dan tepat, serta melakukan edukasi digital literacy bagi generasi di atasnya yang saat ini masih sering kalap dalam memproses informasi terutama pesan berantai di media sosial yang bisa dibilang perlu dipertanyakan keabsahannya.

Pemuda dalam hal ini punya akses peran yang strategis dalam banyak hal, tiga di antaranya adalah dengan:

  • Melaksanakan volunteering
  • Edukasi mengenai digital literacy
  • Melaksanakan support dalam hal kesehatan mental

Ketiga hal ini diharapkan dapat secara tidak langsung menurunkan Burden of Disease dari COVID-19 dan jadi kontribusi para pemuda di bidang edukasi.

Volunteering

Volunteering dapat berupa apa saja, mulai dari terjun langsung ke lapangan untuk contact tracing, edukasi masyarakat akan pentingnya penggunaan masker dan isolasi mandiri, serta meluruskan paham pentingnya vaksinasi yang sedang dilaksanakan pemerintah saat ini.

Mengingat berdasarkan informasi terbaru dari Kemenkes untuk vaksinasi pada kelompok lansia, komorbid, penyintas COVID-19, dan ibu menyusui sudah dapat dilaksanakan dengan syarat dan ketentuan berlaku, poin kedua setelah ini akan menjadi sangat penting.

Edukasi tentang digital literacy

Edukasi tentang digital literacy oleh pemuda akan lebih efektif jika diarahkan kepada generasi di atasnya, bagaimana dengan tidak meneruskan pesan hoax, dan bagaimana cara memilah informasi yang benar.

Hal ini secara langsung dapat mengurangi tingkat kecemasan pada kelompok lansia, yang mana kelompok usia tersebutlah yang lebih rentan terhadap COVID-19.

Selain dari lansia, masyarakat dengan komorbiditas yang umumnya berada pada rentang usia dewasa dan juga lansia harus lebih memperhatikan informasi yang mereka konsumsi demi kualitas hidup yang lebih baik dan sedikit banyak mengurangi dampak negatif dari pandemi ini.

Edukasi ini juga dapat dilakukan secara daring, demi mendukung upaya lain dalam pemutusan rantai penyebaran COVID-19.

Saya pernah menyinggung tentang digital literacy di tulisan saya yang lain mengenai adiksi online course.

Support dalam hal kesehatan mental

Kesehatan mental menjadi topik yang semakin sering dibahas terkait efek samping dari pembatasan aktivitas di luar ruangan, tidak semua orang punya mekanisme yang baik dalam menghadapi dan membiasakan diri terhadap pembatasan.

Saya mendapati beberapa entitas di berbagai platform sudah gencar dalam membantu menangani hal ini.

Peran pemuda di sini sangat penting untuk memasarkan dan memberitahukan kepada masyarakat yang lebih luas bahwa kesehatan mental adalah nyata dan sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Hal ini harus terus dilakukan sampai pada titik dapat meluruskan stigma masyarakat kita yang kurang benar penilaiannya selama ini terhadap kesehatan mental.

Berikut tips on how to be mentally strong.

Oleh karena itu, yang dapat sangat berpengaruh dan dapat melaksanakan ini adalah para pemuda.

Terlepas dari dualisme yang diberitakan akhir-akhir ini tentang mereka menjadi carrier dan OTG (Orang Tanpa Gejala) yang membantu menyulitkan pemutusan rantai ini, para pemuda masih memegang dan harus berperan dalam hal ini.

Tiga hal di atas dapat dengan mudah dilakukan pemuda dan alih-alih menjadi sasaran media dalam dualisme tadi, hanya perlu sedikit usaha agar ketiga hal di atas dapat dibuat tahapannya dan dilaksanakan.

Terlebih saat ini semua orang dipaksakan untuk go online, penyampaian informasi dan edukasi secara daring bisa dikatakan bukan lagi jadi masalah.

Kapan hal-hal di atas harus dilakukan? Jawabannya, sekarang.

Komentar