Panduan Menulis Konten Artikel yang Baik dan Berkualitas

Panduan Menulis Konten Artikel yang Baik dan Berkualitas

Menulis konten artikel, content writing, SEO writing (Backlinko), dan SEO copywriting (Ahrefs) pada dasarnya adalah hal yang kurang lebih sama.

Di tulisan ini, akan membahas panduan menulis konten artikel yang baik. Mulai dari menentukan topik, melakukan keyword research, menulis draft, sampai dengan editing.

Apa itu content writing?

Content writing adalah menulis konten, dan dalam prosesnya akan dilakukan riset, perencanaan, penulisan konten itu sendiri, editing, dan mempublikasikan konten yang selesai ditulis.

Hasil dari content writing bisa berupa:

  • Blog post,
  • Press release,
  • Video script,
  • Landing page copy, dll.

Kenapa content writing penting?

Konten berperan untuk menarik dan mempertahankan user agar tetap engage. Dalam praktiknya, menggunakan content untuk hal tersebut dinamakan content marketing.

Empat hal dasar dalam content marketing adalah:

  • Entertain
  • Inspire
  • Educate
  • Persuade

Dan keempat hal ini sebaiknya diterapkan dalam setiap konten artikel yang ditulis. Oleh karena itu, setiap akan menulis konten dan mempublikasikannya ke blog atau website, pastikan kamu paham role-nya.

Dan role atau tugas dari artikel yang sedang kamu baca ini adalah untuk mengedukasi (to educate).

Siapa yang bertugas untuk menulis konten artikel?

Biasanya, yang bertugas menulis konten adalah content writer. Sesuai dengan konten yang ditulis, script writer, copywriter, technical writer, blogger, dll. juga pada dasarnya melakukan hal yang sama.

Bagaimana kriteria konten yang baik?

Konten yang baik adalah yang berfungsi sesuai role-nya.

Jika role konten tersebut untuk mengedukasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan user, maka konten tersebut harus memberikan informasi dan jawaban yang relevan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Jika role-nya untuk conversion, pastikan ditambahkan CTA yang relevan.

Konsep ini sering dipopulerkan oleh Ridha Putradi S’Gara (Founder dan CEO Search Agency), untuk penjelasan lebih lengkap tentang content role, kamu bisa baca Content Role and Purposes.

Bagaimana cara mengetahui pertanyaan apa yang kemungkinan ditanyakan user?

Dengan melakukan riset, cek SERP (untuk mengetahui intent berdasarkan query), FGD, dll.

Langkah-langkah menulis konten artikel yang baik

Berikut 9 langkah menulis konten artikel yang baik.

Menentukan topik

Salah satu cara menentukan topik adalah dengan mapping konten-konten yang sudah dipublikasikan di blog atau website kamu.

Dari situ, biasanya akan ditemukan gap topik apa yang belum dibahas, dan kamu bisa mulai dari sana.

Cara lainnya adalah dengan melihat trend yang cocok dengan target pembaca.

Tips dari Search Agency, kamu dapat melakukan yang namanya topic clustering.

Topic clustering adalah cara advanced dalam menentukan topik dari konten artikel yang akan ditulis, yang dalam prosesnya melibatkan:

  • Taxonomy research,
  • Keyword research,
  • Mapping opportunities,
  • Topic clustering,
  • Content planning, dst.

Lakukan keyword research

Jika kesulitan menentukan topik yang akan dibahas, kamu bisa lakukan keyword research. Atau bahkan sebaliknya, kamu bisa melakukan keyword research terlebih dahulu untuk membantu kamu menentukan topik yang ingin dibahas.

Keyword research adalah proses menemukan query penelusuran yang diketik target pembaca atau target user kamu di Google untuk mencari produk, layanan, dan informasi.

Keyword research membantu kamu menurunkan topik menjadi judul.

Topik yang biasanya cukup luas dan terlalu panjang untuk di-cover dalam satu artikel sebaiknya dibagi menjadi beberapa artikel.

Sebagai pengantar dalam keyword research, cek webinar cara membangun topical authority dari DailySEO.

Cek search intent

Intent yang tepat akan menjawab kebutuhan user dan membuat konten kamu jadi lebih relevan.

Salah satu cara memahami search intent yang paling mudah adalah dengan mengecek SERP terhadap main keyword dari suatu konten yang ingin dibuat.

Perlu diingat, SERP ini dinamis, jadi kamu mungkin perlu menyesuaikan atau memproduksi konten baru untuk query yang sama di kemudian hari. SERP dipengaruhi oleh trend, relevansi, user behavior, dll.

Sebagai contoh, berikut SERP dari query “cara menulis artikel” yang diperoleh dari Ahrefs.

SERP untuk query cara menulis artikel

Tentukan angle penulisan

Setelah mengetahui search intent dan konten seperti apa yang sebenarnya dicari di Google–yang dalam hal ini adalah konten artikel, kamu harus menulis konten dengan angle yang berbeda.

Selain menjadikan konten kamu unik, ini juga menghindari plagiasi.

Menulis ulang keseluruhan konten yang sudah berhasil ranking di mesin pencari bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan, lagipula Google punya yang namanya spam policy.

Some site owners base their sites around content taken ("scraped") from other, often more reputable sites. Scraped content, even from high quality sources, without additional useful services or content provided by your site may not provide added value to users. It may also constitute copyright infringement.

Oleh karena itu, penting untuk menuliskan konten yang original, mengulas topik yang sama dari angle yang berbeda, jika mungkin memastikan informasi yang ditulis berdasarkan referensi dan case study, dan yang paling penting, menjawab pain point user.

Menyusun outline

Setelah paham beberapa poin di atas, dalam proses menulis, kamu butuh yang namanya content brief dan content outline.

Content brief adalah segala dokumentasi tentang suatu konten, berisi hal-hal yang relevan tentang konten tersebut, mulai dari PIC, target audience, KPI, deadline, tone and voice, dll.

Content brief ini bisa disari dari hasil topic clustering yang sudah dijelaskan di atas.

Content outline adalah poin-poin tentang apa yang akan disertakan dalam artikel. Content outline membantu kamu untuk menentukan sejauh mana suatu artikel membahas satu topik dan memastikan konten yang ditulis tidak melenceng dari intent.

Mencari referensi

Dalam menulis konten, butuh yang namanya referensi. Lakukan due diligence untuk membuat konten yang diproduksi berkualitas.

Tambahkan beberapa referensi untuk mendukung opini atau melengkapi pembahasan yang sudah di-list di content outline.

Berhubungan dengan Google yang melakukan update pada Quality Rater Guidelines dan menambahkan Experience (menjadi E-E-A-T) sebagai bagian dari page quality rating, membuat konten yang baik dengan referensi kredibel dinilai menjadi semakin penting.

Meskipun hal ini tidak mempengaruhi ranking secara langsung, namun, dapat berguna bagi siapa pun yang ingin memahami cara menilai sendiri konten yang ditulis apakah akan berhasil SERP atau tidak.

Google dirancang untuk menyajikan informasi yang bermanfaat dan menjawab pain point user, bukan untuk ranking semata. Jadi, fokus untuk meningkatkan kualitas dan menjawab kebutuhan user dalam artikel yang ditulis.

Menulis dengan singkat dan jelas

Salah satu use case yang menarik adalah yang dilakukan oleh Search Agency berikut ini.

Dari bukti tersebut, berikut beberapa tips menulis dengan konten agar singkat dan jelas:

  • Pastikan konten yang ditulis to-the-point
  • Gunakan bahasa yang mudah dimengerti target audience
  • Kurangi kata-kata yang redundant
  • Hindari fluffing dan keyword stuffing

Selain suatu konten harus sesuai intent dan menjawab query pencarian, pastikan juga konten tersebut tidak hanya long-form, namun juga helpful.

Menambahkan keterangan gambar, tabel, video, dll.

Hal ini adalah bagian dari content enrichment.

Masih dengan use case yang sama, content enrichment selain menambahkan konteks dalam konten, meningkatkan value dari konten, juga membuat pembaca artikel kamu lebih engage.

Hal yang perlu diingat adalah, gunakan gambar yang relevan dan memang menambahkan konteks atau informasi, bukan hanya sebagai keperluan ilustrasi semata.

Jika konten artikel yang ditulis memaparkan data di dalamnya, akan lebih baik jika data tersebut disampaikan dalam bentuk visualisasinya.

Edit, edit, edit

Buang kalimat-kalimat pembuka yang tidak perlu, avoid fluff.

Berkaitan dengan poin sebelumnya, hindari penggunaan kalimat dan kata yang bertele-tele.

Pastikan juga tidak ada kesalahan penulisan, penggunaan tanda baca, dll.

Baca ulang artikel yang telah selesai ditulis.

Jika semua poin di atas sudah dilaksanakan, saatnya mempublikasikan kontenmu.

Publish

Selamat, kamu sudah berhasil menulis konten dan mempublikasikannya.

Jangan lupa bagikan konten yang sudah berhasil kamu publish ini ke channel lain untuk meningkatkan reach dan dibaca oleh lebih banyak orang.

Kumpulkan feedback yang kamu terima dari artikel ini dan gunakan insight yang didapat untuk improvement konten artikel selanjutnya.

Demikian sedikit panduan menulis konten artikel.

Selanjutnya, cek tips optimasi artikel yang ditulis agar mudah dibaca dan SEO-friendly.

Subscribe newsletter untuk dapat update tentang SEO lainnya di blog ini.

Komentar