Tulisan ini terinspirasi dari SQ dan di sini saya akan membagikan skill apa saja yang penting untuk dikuasai oleh SEO (atau posisi digital marketing yang berkaitan) berdasarkan pengalaman saya sendiri.
Apa saja? Simak 👇🏼
SEO
Apa saja yang perlu dipelajari?
Kuasai semua hal di SEO, lalu perdalam di beberapa aspek yang kamu minati.
Banyak praktisi SEO yang sering muncul di YouTube, conference, webinar, dll. sebenarnya adalah full stack SEO. Namun, masing-masing punya area yang paling menonjol.
Contoh:
- Lily Ray: Fokus ke Google Discover, EEAT, dan algo update
- Ethan Smith: Strategy, AEO, dan scalability
- Ilman Akbar: SEO yang awet, programmatic SEO, dan content
- Ridho Putradi S'Gara: Topic ownership strategy, website taxonomy, dan AI/LLM
- Erwin Petas: News SEO
Jadi, untuk kamu yang ingin belajar dan meningkatkan skill SEO, usahakan pelajari semuanya, sebisa mungkin, sesuai dengan pace, dan diurutkan sesuai kebutuhan kamu.
Misalnya, kamu sekarang bekerja di media dan fokus pada konten atau on page SEO, bukan berarti kamu tidak perlu belajar technical SEO atau off-page SEO.
Along the way, kamu akan menemukan di bagian mana kamu ingin lebih fokus.
SEO sendiri biasanya dibagi menjadi 3: technical, on page, dan off page. Namun, menurut saya kategorisasi ini masih ada overlap-nya. Jadi, biasanya saya hanya membaginya menjadi 2:
- On page (apa pun yang berkaitan dengan website itu sendiri)
- Off page (apa pun yang berkaitan dengan hal di luar website)
Technical
Semua hal teknis yang membantu search engine memahami suatu website, melakukan discovery, crawling, dan indexing.
Saya sudah pernah menulis lengkap tentang technical SEO di DailySEO ID.
On page SEO
Apa pun yang berkaitan dengan halaman website yang tidak termasuk ke technical SEO (IMHO, sebenarnya definisi on page dan technical ini agak blur):
- Content,
- Keywords,
- Headings,
- Sections,
- Metadata,
- Images,
- Videos,
- Links, dll.
Off-page SEO
Apa pun yang berkaitan dengan SEO, tetapi di luar website.
Biasanya orang-orang hanya berpikir tentang backlink. Namun, sebenarnya off page SEO lebih luas dari itu.
Terlebih lagi dengan perkembangan AI sekarang, ada yang namanya AEO, dan dari banyak resources yang saya baca, off page jadi hal yang makin penting.
PR, mention, citation, social media, dll.—well, basically it's good old off page SEO—, jadi semakin dilirik. Buat SEO yang masih ngurusin cara-cara lama, sayang banget waktunya.
- AEO Agency // Graphite
- Generative Engine Optimization: Growth Strategies and Metrics For the AI Era (not a fan of GEO, I prefer AEO, but Mateusz shared good tactics here)
- GEO, LLMO, AEO… It’s All Just SEO (a good piece by Ryan Law)
Bagaimana dengan local SEO? Jika mengikuti definisi di atas, local SEO masuk ke off-page SEO.
Bisa belajar ini semua di mana?
Basically, dari mana saja.
Di blog ini, saya sudah punya 3 tulisan untuk menjawab pertanyaan tersebut:
- Panduan Belajar SEO: Roadmap, Cara Belajar, dan Kesalahan Umum
- Roadmap dan Resource Belajar SEO
- Rekomendasi Tempat Belajar SEO, Mulai dari Blog, Course, sampai Bootcamp
Saya juga sudah pernah share beberapa tempat belajar SEO. Kamu juga bisa mulai dari catatan SEO yang saya buat, atau cek LearningSEO.io.
Ahrefs punya blog yang sangat cukup untuk kamu jadikan referensi belajar. Jika sudah tamat membaca semua blog Ahrefs, kamu hanya perlu praktik dan membangun portfolio.
Website lain seperti DailySEO ID, Search Engine Journal, Search Engine Roundtable, juga bisa jadi pilihan untuk mulai belajar.
Tidak terbatas membaca, kamu juga bisa mendengar podcast yang membahas SEO.
Again, dari mana saja.
Tips belajar
Belajar setiap hari.
Baca minimal satu artikel tentang SEO setiap pagi sebelum mulai kerja. Cara mudahnya, kamu bisa subscribe ke newsletter seperti:
Seperti yang sudah di-mention sebelumnya, bisa juga dengan mendengarkan podcast:
Selain itu, sempatkan untuk konsultasi atau belajar langsung dengan orang lain atau mereka yang lebih berpengalaman.
Hal yang biasa saya lakukan adalah menyiapkan budget bulanan untuk 1 on 1, mentoring, atau sesi sharing dengan praktisi SEO lain. Namun, sejak Q2 2025, saya menang banyak karena bantu-bantu di DailySEO ID Podcast. Saya bisa mentoring gratis berkedok podcast tiap bulan, bahkan kalau jadwalnya lancar bisa tiap minggu 😅
DAN, yang paling penting setelah semua itu adalah jangan lupa praktik.
Critical thinking
Bekerja di industri digital marketing pada umumnya dan SEO pada khususnya akan membuat kita terpapar dengan banyak sekali konten dan opini yang sebagian bagus, sebagian lagi cuma rage bait, hook jualan, atau, ya, bullshit. Penting untuk mengasah skill satu ini—saya sendiri juga masih harus terus belajar.
Satu hal yang sering saya praktikkan adalah untuk tidak langsung percaya 100% apa pun yang ada di internet—termasuk tulisan saya ini 😅
Prinsipnya:
- Jadilah skeptis
- Selalu pertanyakan setiap informasi yang kamu terima
- Validasi, cross check, riset
- Connect the dots
Berpikir kritis juga bukan berarti kamu harus jadi yang paling edgy, merasa opinimu selalu paling benar, dst. Strike a balance.
Critical thinking, jika dibiasakan, akan membantu kamu berpikir runut saat mengambil keputusan, bekerja lebih efektif, lebih mudah menjelaskan konsep ke orang lain, dan yang paling penting, kamu tidak hanya ikut-ikutan atau kerja karena "sebelum-sebelumnya seperti ini" atau "katanya cara ngerjainnya harus seperti ini" tanpa paham alasan di baliknya.
Materi belajar critical thinking
Monash punya artikel yang bagus untuk kamu baca di sini → What is critical thinking?
Lalu, ini ada TEDx Talks 👇🏼
Terakhir ada podcast Search with Candour 👇🏼
Data analytics
Lanjut dari critical thinking, skill lain yang penting adalah data analytics—kita tidak akan bisa benar-benar ngerti data kalau tidak berpikir kritis.
Sebagai SEO, menganalisis data jadi pekerjaan sehari-hari. Mulai dari remeh temeh clicks dan impressions di Search Console, Google Analytics, menganalisis sekian banyak metriks dari Ahrefs, hal-hal yang ada AI-nya, belum lagi visualisasi data untuk reporting, sampai dengan yang cukup menantang mencari korelasi antar metriks di SEO dan impactnya terhadap bisnis (duit, revenue, profit, net profit, CPL, dst.).
Kalau kata Om Ridho Search Agency, ngukur mulai dari user indicators sampai ke goals dari SEO-nya.
Apa sih yang penting buat SEO?
Kalau mengutip Kayle Larkin di tulisannya di Ahrefs Blog:
"SEO analytics is the process of collecting and analyzing raw data to better inform your search engine optimization efforts. It helps you to prioritize tasks, get approval for SEO campaigns, and make better decisions to improve SEO."
Jadi, apa pun yang membantu kamu menilai effort SEO yang dilakukan dan mengambil keputusan next-nya mau apa, itu semua jadi penting.
Kalau yang teringat sekarang saat saya menulis ini, beberapa di antaranya:
- A/B test
- Korelasi kausalitas
- Membaca trend
- Paham mana yang vanity metrics, mana yang penting
- Apa pun yang berkaitan dengan duit (budgeting, tools cost, etc.)
Belajarnya di mana?
Well, sebenarnya ini bisa dipelajari sambil jalan ketika bekerja. Namun, akan lebih bagus kalau kamu belajar dasar-dasarnya seperti:
- Statisik,
- Data visualization,
- Mengerti cara baca grafik, dst.
Sepanjang karier saya, saya belajar banyak dari kantor (I was in a data consulting startup—they worked with AI before it was mainstream, before ChatGPT was released), sekali-sekali baca buku, langsung praktik di Python misalnya dengan bantuan ChatGPT, ambil course di Coursera, dst.
Ini beberapa resource yang bisa kamu coba:
- Google Data Analytics Professional Certificate
- Luke Barousse (bisa akses videonya doang, gratis)
- Data Analysis with Python | freeCodeCamp.org
- Data Analytics Courses and Tutorials | Codecademy
- Data Analysis Courses | DataCamp
Coding
Dari data analytics, kita mention Python. And yes, sekarang semua orang bisa vibe coding. Kamu bisa mulai menggunakan Python atau bahkan Google Sheets + AppScript untuk melakukan scraping dan mempercepat pekerjaan mundane di SEO.
Strictly speaking, you don’t need to know how to code to do SEO. Namun, sangat membantu kalau bisa!
Dalam beberapa case, kamu tidak perlu bayar mahal Screaming Frog untuk task dasar seperti crawling dan tarik metadata dengan Python.
Dan belajar coding akhir-akhir ini jadi lebih mudah dengan bantuin AI/LLM.
Apa saja yang perlu dipelajari?
A lot. Namun, saya sendiri saat ini sangat terbantu jika bisa coding untuk:
- Data gathering and analysis
- Bulk edit (sebagai SEO, kita bekerja dengan banyak halaman, banyak metadata)
- Technical SEO (mulai dari remeh temeh structured data markup, bulk redirection, scraping sitemap, ngobrol dengan dev, dst.)
Belajarnya dari mana?
Karena yang paling sering adalah Python, jadi saya share beberapa di sini yang saya sendiri sudah cek:
- Python Full Course for free 🐍
- Harvard CS50’s Introduction to Programming with Python – Full University Course
Komunikasi
Articulate the value of SEO.
Kalau skill komunikasimu bagus, kamu akan lebih mudah menjelaskan ke orang lain pentingnya SEO. Hasilnya, pekerjaanmu akan lebih impactful dan, in a way, lebih mudah.
Komunikasi adalah skill penting yang harus dilatih oleh SEO.
Komunikasi yang bagaimana yang perlu dipelajari?
Mulai dari yang paling sering kamu lakukan—stand up meeting, presentasi, interview, memulai networking, dst.
Berkomunikasi dengan baik dan benar saat bekerja, menjelaskan hal kompleks dalam SEO ke non-technical stakeholders tanpa bikin mereka bingung, sampai menjelaskan case study dan hasil SEO kamu ke bos—semua itu bagian dari skill komunikasi.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pahami lawan bicara.
Orang SEO seringnya dicap kurang skill komunikasinya bukan karena tidak bisa menjelaskan SEO. Namun, kurang tepat menjelaskan hal penting di SEO sesuai dengan siapa lawan bicaranya.
Seorang SEO harus bisa nyambung dengan:
- Tim internal (sesama SEO),
- Manajemen,
- Web developer,
- Data analyst,
- Client, dst.
Contoh:
SEO lead kamu mungkin perlu tahu apa saja yang kamu kerjaan di website kantor atau client selama seminggu ke belakang, task apa saja yang sudah selesai, dan bagaimana hasilnya. Namun, CMO kamu belum tentu perlu tahu hal yang sama.
CMO mungkin lebih butuh tahu budget SEO bulan, quarter, semester, tahun ini akan dikemanakan dan seperti apa hasil yang sudah terlihat dan yang akan terlihat (proyeksi).
Kamu harus bisa menjelaskan satu hal yang sama (SEO), ke stakeholders yang berbeda, dengan urgensi dan sudut pandang yang berbeda juga.
Ini perlu skill komunikasi yang baik.
Belajarnya gimana?
Praktik.
Saya menemukan tips ini berseliweran di YouTube, TikTok, dan Instagram yaitu mimicking.
Jadi, kamu meniru cara orang lain (yang jago) berbicara. Mulai dari intonasi, gestus, penyampaiannya, dst. Menariknya, ini juga bisa diaplikasikan ketika kamu ingin belajar bahasa Inggris.
Selain itu, kamu juga harus paham dengan siapa kamu berbicara.
Tips dari saya yang sangat membantu meningkatkan skill komunikasi adalah practice active listening.
Kalau kamu butuh yang lebih taktis lagi, bisa cek videonya Vinh.
Project management
Sebagai yang bekerja di agency, skill satu ini jadi hal wajib. In fact, I was an in house SEO, kerja bareng product manager dan developer, dan skill ini juga jadi hal yang wajib.
Seringkali, SEO ini butuh waktu, dan kadang-kadang kita perlu membereskan banyak hal di website, tetapi dalam waktu yang sama, harus membawa impact secepatnya.
Semua task jalan paralel, prioritasnya jelas, tim tetap on track, client/stakeholders merasa aman. That's project management skill.
Side note: Di level personal, ini juga penting. Banyak banget tools yang bisa ngebantu ini, e.g. Notion, Obsidian, etc. Dan orang-orang banyak bikin konten di YouTube, mulai dari habit building, productivity, sampai dengan second brain. Menurut saya, semua hal tersebut masih relate dengan skill satu ini. Dan selain buat di kantor, skill ini layak juga diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Di mana belajarnya?
Basic, coba cek Coursera:
Selain itu, dari pengalaman pribadi, biasakan pakai Kanban. Itu cukup membantu.
Tips terakhir adalah, be ruthless about prioritization.
Bonus: Coba baca bukunya Rob Fitzpatrick, The Mom Test. One of the PMs in my previous company asked me to read this. It’s about customer development, how to ask the right questions, validate ideas, and understand what people really mean when they talk—or something around those things, kinda forgot lol.
Pretty useful for SEO since you’re basically facing customers through a website.
Networking
Membangun koneksi itu satu hal, tetapi mempertahankan network adalah skill tersendiri.
In fact, sebagian besar pekerjaan yang saya dapat ada campur tangan networking.
Orang cenderung lebih nyaman bekerja dengan orang yang:
- Dia kenal
- Dia tahu orang ini punya skill yang dibutuhkan
- Direkomendasikan oleh teman atau orang lain
Gimana belajar networking?
Siapkan mental yang benar dan praktik! Mana bisa cuma baca doang.
Join seminar, ikutan free course yang ada community-nya, cold message orang-orang di LinkedIn dan ajak ngobrol, atau book mentoring di Dealls.
Belajar dari orang-orang yang kamu rasa bisa dijadikan contoh, bertanya, sampaikan motif kamu, dan yang lebih penting, share sesuatu terlebih dahulu.
Contoh:
Dulu saya bisa jadi kontributor di DailySEO ID karena saya share sesuatu yang DailySEO ID butuh, yaitu draft tulisan.
Kalau tidak salah ingat, saya share 6, dan yang naik publikasi ada 4.
Ini bermula (dan lanjutan juga sih) dari usaha networking saya dengan Mas Ilman (founder DailySEO ID) setahun sebelumnya yang mulainya dari LinkedIn—see, pentingnya orang SEO punya brand di LinkedIn.
Kerjaan saya sekarang dan yang sebelumnya juga karena ini. User-nya kenal saya bahkan sebelum saya join dan mereka tahu skill saya.
Menulis
“Working in digital marketing means it’s almost impossible to avoid writing.”
- Si Quan Ong (SEO and Marketing Educator at Ahrefs)
Yakin kamu bisa menulis? Seberapa baik? Sebagus apa tulisanmu?
Skill menulis itu tidak ada batas expert-nya. Bukan soal bisa dan tidak bisa, tetapi spektrum. Dari yang belum bisa, bisa, bisa banget, bagus banget, dst.
Dari yang saya rasakan, sebagus apa pun kamu berusaha menulis hari ini, jika kamu terus menulis dan berlatih menulis ke depannya, akan tiba waktunya saat kamu baca ulang tulisan lama kamu dan sadar—masih banyak yang bisa diperbaiki.
Data point menarik, Mas Ilman, you know how good his writing is? Bruh, read them yourself. I mean, Mas Ilman adalah contoh outlier orang SEO yang punya skillset super lengkap. But again, skill menulis itu penting!
Coba kamu sebutin beberapa praktisi SEO terkenal di Indonesia, hampir semua dari mereka jago nulis. To name a few:
- Ilman Akbar
- Miftahul Khoir
- Ridho Putradi S'Gara
- Joe Handaya
- Maulana Sakti (lol 😅)
Skill menulis yang bagaimana yang harus dipelajari?
Semua—mulai dari yang paling dekat dengan SEO:
- Artikel
- Ticket (untuk project management, cari aja "how to write a ticket in seo" di Google, biasanya muncul tulisannya si Gus)
- Menulis chat yang efektif di ClickUp, Slack, atau apa pun tools yang kamu pakai di kantor
Terus bisa belajar menulis untuk hal yang lebih luas:
- LinkedIn post
- Cold message
- Thread
Ini akan bermanfaat dan nyambung ke copywriting, content marketing, dan skill writing-based lainnya. Mulai aja dulu.
Belajarnya bagaimana dan dari mana?
Sesederhana latihan menulis setiap hari atau kapan pun kamu punya waktu. Tidak semua draft yang kamu tulis harus dipublikasikan di LinkedIn, blog, atau di mana pun. Akan banyak tulisan-tulisan kamu yang hanya jadi draft di Google Docs saja dan itu tidak apa-apa.
Dulu, khusus untuk menulis di LinkedIn, Twitter, dst. (yang medianya digital dan pembacanya harus scroll untuk membaca), saya follow Nicolas Cole. Dia punya banyak hal yang bisa di-share.
Terus saya ikuti Ahrefs Blog untuk menulis blog atau artikel seperti yang kamu baca ini.
Saya belajar typography dari The Futur (sebenarnya tidak hanya The Futur, tetapi mereka punya slides yang bagus tentang typography—yang sekarang sudah tidak di-share lagi).
Apa hubungannya menulis dengan typography? Kamu akan belajar chunking, paragraphing, apa itu orphan, widow, dst. Ini sangat berpengaruh ke hasil akhir tulisan kamu.
Juga, saya selalu cek cuitan Ivan Lanin untuk belajar menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar (walaupun tidak selalu dipraktikkan).
Ini sedikit skill yang saya sangat sarankan untuk dikuasai oleh SEO—walaupun sebagian sangat general dan bisa diaplikasikan di pekerjaan apa pun.
Saya tidak memasukkan "AI" sebagai skill, karena menurut saya jika kamu punya critical thinking yang baik, tentu kamu akan menggunakan AI sebagai tools alih-alih sebagai penggantimu dalam melakukan pekerjaan utuh—dan iya, sedikit di-mention di bagian skill data analytics dan coding.
Punya pertanyaan atau ingin diskusi? Silakan berkomentar di bawah atau reach out saya di LinkedIn.
Oh iya, jualan sedikit, saya punya resources belajar SEO yang cocok untuk pemula maupun yang sudah berpengalaman beberapa tahun buat refreshing. Resources ini adalah catatan dan konten hasil kurasi saya buat belajar SEO. Harganya cuma setara segelas kopi di franchise coffeeshop hijau pada umumnya. Bisa kamu pelajari lebih lanjut di sini → SEO learning resources and notes.
Itu saja. Terima kasih banyak dan jangan lupa kabari kalau mau ngasih kerjaan 👍🏼



Komentar
Posting Komentar